cover edisi pertama

cover edisi pertama

Sabtu, 27 November 2010

Puisi

                                               MIMPI DIRI SENDIRI
Semangat adalah mimpi
Angan-angan bukan mimpi
Cita-cita sebangsa mimpi
Hidup bangkitkan mimpi
Bersyukur kita punya mimpi
Tanda kita hidup pada malam hari
Kalaupun jauh harus didatangi
Sampaikan do'a pada Illahi
Ayahanda adalah matahari
Ibunda adalah api
Dua-dua dapat menerangi
Dua-dua dapat melukai
Putra putri ibarat padi
Orang tua ibarat tangkai dan lidi
Dua-dua patut disayangi
Dua-dua patut dihormati
Jogja, 190707

                  ANGAN
Saat angan telah bersinar
Dan pikiran mulai terpancar
Bersama kemilau pancaran mentari
Yang selalu menemani langkah kaki
Walau jalan masih panjang
Tenaga semakin berkurang
Angin Terus menopang
Membuat angan semakin melayang
Namun Semangat enggan menghilang
Terus membara seraya bara api yang terus
berkobar
lelah....
ku jadikan semangatku
Kegagalan...
Kujadikan inspirasiku
Semua bersatu
Menjadi seikat kekuatan yang menyatu dalam
jiwa
Untuk meraih cita-cita

                                                               ILMU
Sepercik maknamu memberi harapan
Menggapaimu perlu perjuangan
Memelukmu perlu kelembutan
Mendekapmu perlu pengorbanan
Menggenggammu perlu kesabaran
ILMU
Pancaranmu memberi arti disetiap
penghuni
Sebenerang cahaya mentari
Sebening tetesan embun
Seelok bentangan bunga
Sekilau intan permata
ILMU
Kilauan kelembutanmu memberi
kerinduan
Sentuhanmu menentramkan qalbu
Tiada kata untuk menggantimu
Memberi petunjuk disetiap jalan
Memberi penerang dalam kehidupan

           ERA GLOBALISASI
Jaman kan' terus berjalan
Seiring matahari yang terbit
Kemudian tenggelam
Tak akan berhenti sebelum
Sampai hari pembalasan
Jaman edan
sudah datang
Globalisasi
sudah berjalan
Aturan, norma, agama,
mulai diabaikan
Kini segala cara dipergunakan
Demi nafsu dan ambisi kekuasaan
Korupsi, kolusi merajalela
Ini jaman, jaman kehancuran
Bertobatlah manusia
Sebelum kamu terlambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar